Mari Bermain, Mari Tertawa

Oleh: Firdaus Putra

“Di musim panas merupakan hari bermain gembira. Sang gajah terkena flu, pilek tiada henti-hentinya. Sang bruang tidur dan tak ada yang berani ganggu dia. Oh sibuknya, aku sibuk sekali”. Sinchan sibuk bermain seperti halnya dulu kala kita kanak-kanak. Hari ini, di saat kita mulai menua, nampaknya kita lupa untuk bermain. Lupa pada salah satu fitrah kita sebagai Homo Ludens atau Manusia yang Bermain.

Pagi ini kita berkumpul di alam terbuka dan melepas sejenak hingar-bingar rutinitas hidup. Kita akan bermain! Bermain adalah keluar dari kehidupan biasa. Ya, keluar dari kehidupan yang sebenarnya. Mulai pagi ini, kita akan mendeklarasikan diri sebagai manusia-manusia yang bebas. La libertad de la voluntad, kata Viktor Emil Frankl. Adalah hasrat untuk bebas. Bebas untuk mengekspresikan perasaan gembira, suka cita, riang dan senang. Ya, bebas seperti anak kecil!

Di pantai ini, terletak di Kampung Krakal Kelurahan Ngestirejo adalah arena bermain kita. Arena bagi kita untuk berlari, berjongkok, bergelayut, berjumpalitan dan seterusnya dan seterusnya. Pantai ini menyuguhkan laut asin tiada tara. Jadi jangan kau minum airnya. Jadikanlah saja laut itu untuk mandi-mandian, ciprat-cipratan atau perang air antarteman.

Jangan takut! Tak ada yang salah dalam bermain. Semuanya adalah benar, sayang. Benar? Ya itu adalah benar selama kita bermain di sini. Ingat kata Profesor Belanda Mr. Huizinga, permainan melampaui kategori “benar” dan “tidak benar”.

Aku tahu hasrat nakalmu itu. Benarkan, kau ingin melempar temanmu ke laut? Sebuah la voluntad de sentido,nilai rasa untuk berbuat, kata Paman Viktor. Lakukanlah, sah bagimu untuk melempar seorang temanmu ke laut. Menertawakannya saat ia basah kuyup adalah lumrah, bukan salah. Ya, inilah permainan. El sentido de la vida, sebuah nilai rasa untuk memberi arti pada kehidupan. Aku yakin kamu akan mengingat momen ini, momen dimana begitu senangnya kamu melemparnya. Hahaha.

Di pantai yang jauh 65 kilometer dari Yogya yang ramai itu, kita akan tertawa lepas. Kita akan berbareng menaikkan kadar hormon endorphin. Kau tahu efeknya? Jantung kita akan sehat. Stres atau depresi akan hilang. Tentu saja jadinya kita semakin sehat. Jadi ayo, ayo kita ketawa lepas. Jangan dipendam, tak perlu sungkan dan jangan bimbang. Hahaha.

Semuanya adalah lucu dan menyenangkan. It is fun! Betul, saat Mr. Huizinga memilih kata “fun” bukan yang lain. Karena permainan adalah campuran antara keduanya. Tentang kelucuan orang menyanyi, orang melawak, orang terpeleset, orang kedinginan, orang bicara, orang menolak dan lain-lainnya. Semuanya akan nampak lucu di hari ini. Dan buatku atau juga buatmu, melihat dan terlibat itu semua adalah hal yang menyenangkan.

Minggu ini kita adalah Kelompok Bermain. Ya, kita adalah Play Group. Menaiki bus, kita berwisata. Kau tahu, apa istilah sulitnya? Tidak tahu? Istilah sulitnya ialah “eskursi”, diserap dari “excursion” bahasa Inggris. Tapi cukuplah kita pakai serapan Persia saja, “ta-ma-sya”. Enak bukan didengar? Sekali lagi ta-ma-sya! Kita tamasya ke pantai ini, Krakal dan nanti dilanjutkan ke Prambanan.

Tentang Prambanan akan kunukilkan padamu permainan antara Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Bandung menyukai Roro, tapi Roro tak menyukainya. Roro mempersulit Bandung, dia minta dibangunkan seribu candi selama semalam. Itulah perjanjian antara Roro dan Bandung.

Tapi, Roro ingkar. Roro tidak memenuhi aturan terpenting dalam permainan, pacta sunt servanda. Pakta itu ialah perjanjian yang harus ditepati, kata Mr. Huizinga. Roro berlaku ingkar dengan memalsu waktu pagi. Ia palsu dengan memerintah orang-orang desa memukul lesung. Marah pada Roro yang ingkar, Bandung mengutuknya, jadilah Roro arca menggenapi seribu candi di Prambanan. Oh, Prambanan adalah legenda melo-tragika tanah Jawa.

Tenang saja, selama kita memenuhi pacta sunt servanda, seluruh permainan ini akan lancar. Ingat, ingat aturan itu: 1. Tak ada rasa sewot saat dijaili dan 2. Ikuti perintah pemandu tamasya. Jika tak penuhi aturan itu, akan kukutuk jadi boneka kodok dan kujual di Malioboro. Hahaha.

Ya, di Malioboro banyak cendramata dipajang. Tapi ingat, jangan beli boneka kodok, itu adalah jelmaan teman kita. Hehehe. Kuringkaskan padamu ihwal Malioboro. Pada mulanya Malioboro itu kawasan Pecinan. Gara-garanya Sultan Hamengkubowono I mengangkat seorang Kapiten Cina, Tan Jin Sing namanya. Dan sudah lebih 200 tahun kawasan itu tetap ramai, hingga saat ini.

Kukasih tahu, soal nama dan arti Malioboro sendiri sedikitnya ada tiga versi berbeda. Tapi biar aman kucuplik keterangan resmi Sri Sultan IX. Malioboro itu dari bahasa Sansekerta, maliya saka bara. “Maliya” itu kemulyaan dan “Bara” itu pengembaraan. Artinya kehidupan mulia itu lahir dari sebuah perjuangan atau pengembaraan.

Biar tamasya kita enak, kamu, kamu dan kamu semua, tak perlulah pening soal nama. Yang jelas di sana kita bisa beli aneka rupa cendramata, batik, bakpia dan macam-macam lainnya. Berhubung Malioboro luas dan riuh, ingat aturan permainan kita, “Ikuti perintah pemandu tamasya”. Jika waktunya berkumpul, berkumpullah! Bagi yang sering hilang atau suka ngilang, jangan buat Malioboro arena bermain detektif-detektifan. Itu tidak lucu! Hahaha.

Mulai detik ini, mari realisasikan fitrah kita sebagai Homo Ludens, Manusia yang Bermain. Tapi ingat SMS Tuhan, “Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa” al An’am 32. Jika ingat dan sempat, tetap ibadahlah dengan hikmat!

Selamat bermain, selamat tertawa!
Share on Google Plus

About el-ferda

Saya mulai blogging sejak November 2007. Dulu awalnya iseng sekedar mengarsip tulisan atau foto. Lama kelamaan saya mulai suka menulis. Selain blogging, saya juga suka membaca, nonton film dan diskusi ini itu. Sekarang di tengah-tengah kesibukan bekerja dan lain sebagainya, saya sempatkan sekali dua kali posting tulisan. Tentang saya selengkapnya di sini
    Blogger Comment
    Facebook Comment

3 comments :

Blogger Banyumas mengatakan...

Mantap gan postingannya...

ketty husnia mengatakan...

filosofi yang menarik,..ga mudah merangkai kata dan menyatukan semua penjelasan sejarah dalam permainan kata2..amazing posting!!
salam kenal!:)

eko marwanto mengatakan...

wahhh...kereeennn banget mas bro tulisan ente...