Misterium


Oleh: Firdaus Putra A.

Akhir Ramadhan tiba. Menyusul kemudian, ritus kebudayaan masyarakat Indonesia, mudik. Ritus ini bak kulminasi dari Ramadhan itu sendiri. Dimana setiap orang yang berkeluarga akan merapatkan diri pada yang lain. Meski jarak membentang antara keduanya. Ada daya magnet yang menarik antara satu sanak dengan famili lainnya.

Bagi yang berpunya, pesawat, kereta api, kapal laut kelas VIP dipesan. Bagi yang biasa saja, kelas bisnis sudah cukup untuk menyamankan perjalanan. Sedang bagi yang pas-pasan, jasa angkutan bertaraf ekonomi menjadi pilihan yang tepat. Setiap orang dengan berbagai latar memilih sarana yang menurut mereka nyaman.

Untuk sementara waktu kenyamanan menjadi perhatian. Namun, prinsip kerja kenyamanan, di Indonesia, tidak selalu berbanding lurus dengan keamanan. Pesawat terbang bisa tiba-tiba mendarat darurat, landing dengan agak ceroboh, atau take off dengan mengkhawatirkan. Kereta api, baru-baru ini sebuah Argo Bromo Anggrek keluar dari rel. Kapal laut, dalam kondisi alam yang sering berubah dan tak menentu, nampaknya ombak dan angin harus diwaspadai. Angkutan umum, bus dan sebagainya, selain ulah sopir yang ugal-ugalan, banyak kecelakaan darat terjadi sebab jalan yang berlubang, bergelombang, dan rusak.

Melalui kotak ajaib, kita melihat liputan arus mudik dan balik. Tersaji pula berbagai serpih kecelakaan yang terjadi. Khusus jalur darat, frekuensi kecelakaan lebih sering daripada jalur lainnya. Penonton mengira kalau realitas itu hanya ada “di sana”. Realitas itu sekedar berita yang jauh di tempat lain. Sampai akhirnya, penonton itu berperan menjadi pemudik. Tiba-tiba ia ketakutan, ia khawatir, ia cemas.

Turut serta dalam komedi putar masih bisa dilihat kapan ia berjalan, berputar, dan berhenti. Namun, masuk dalam “misterium” ini, ia tak pernah tahu kapan berjalan dan kapan berhenti. Ia tak pernah tahu dari mana datangnya faktor “x” itu. Apakah dari si sopir yang mengantuk? Atau dari ban yang tiba-tiba meledak menjadikan bus terguling? Atau kondisi jalanan yang bergelombang pada tikungan yang tajam? Pemudik itu tak pernah tahu, dari mana dan dengan apa faktor “x” itu bekerja.

“Misterium” ini, mungkin bekerja secara efektif dan efisien saat di Indonesia. Ketika ia terbang menyelimuti kawasan lain, sedikit peluang atau celah si misterium menyebarkan faktor “x” di jalanan. Beberapa faktor “x” tak bisa menembus tudung penyaring yang ada. Kerapatan tudung itu sangat tinggi. Hingga sekedar “jalan rusak” bisa tersaring, masuk dalam kotak masalah, dan secepatnya diperbaiki.

Berbeda dengan di Indonesia, nampaknya kerapatan tudung penyaring itu terlalu longgar. “Misterium” menjadi leluasa bekerja. Tak hanya sekedar “jalan bergelombang”, sebesar “jalan berlubang” saja lolos dari saringan.

“Misterium” itu tetap dan akan terus bekerja. Sampai akhirnya kita menemukan pola kerjanya. Memang benar, “misterium” tak dapat kita tolak, namun, kerja-kerjanya bisa kita kenali dan akhirnya bisa kita hambat. Sampai batas tertentu, “misterium” itu di tangan kita. Ya, hanya sampai batas tertentu saja. []
Share on Google Plus

About el-ferda

Saya mulai blogging sejak November 2007. Dulu awalnya iseng sekedar mengarsip tulisan atau foto. Lama kelamaan saya mulai suka menulis. Selain blogging, saya juga suka membaca, nonton film dan diskusi ini itu. Sekarang di tengah-tengah kesibukan bekerja dan lain sebagainya, saya sempatkan sekali dua kali posting tulisan. Tentang saya selengkapnya di sini
    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 comments :

Anonim mengatakan...

Mengapa di blog Anda ada link Kebohongan Islam. sungguh saya sayangkan...jika Anda orang Islam...tolong hapus link tersebut. Marilah kita bangun kedamaian dengan tidak menjelekkan agama lain.terima kasih.

el-ferda mengatakan...

terima kasih atas komentarnya. point of information, saya seorang muslim. juga saya concern ke pemikiran serta pengkajian Islam. bahkan beberapa bulan yang lalu saya menebitkan buletin yang isinya mengkritik kecenderungan caci-maki, penjelek-jelekan agama seperti dalam situs kebohongan islam, faith freedom indonesia, dan beberapa situs lainnya.

link tersebut saya pasang agar saya bisa secara cepat mengakses informasi atau wacana yang sedang diperdebatkan. jadi tidak lantas karena saya islam terus harus atau tidak boleh mengaksesnya.

seruan anda tentang kedamaian, saya sangat sepakat dan saya juga menyeru ke masalah yang sama.

demikian jawaban saya. nuwun.