
Pikiran kita seperti magnet. Saat berpikir otak kita memancarkan frekuensi tertentu. Ia memancar ke semesta alam. Bagaikan magnet, ia menarik hal itu mendekat ke kita. Dan akhirnya mewujud di hadapan kita. Kurang-lebih begitulah apa yang tertulis dalam “The Secret”. Tentang kekuatan pikiran atau imajinasi manusia.
Pernah saya baca novel dengan spirit yang sama. Paulo Coelho menulis dengan indah dalam “The Alchemist” dimana alam akan merespon atau membantu mewujudkan keinginan seseorang. Bedanya, dalam “The Secret” proses itu dijelaskan rinci dengan kesaksian para ahli. Termasuk dari pakar fisika kuantum yang mengatakan hal itu adalah benar.
Pada dasarnya adalah hukum tarik-menarik. Setiap apa yang kita pikirkan (baik atau buruk) akan menarik kemiripan-kemiripan yang ada di alam mendekat ke kita. Semakin fokus atau bersungguh-sungguh memikirkannya, maka semakin besar peluang hal itu terwujud. Namun kata seorang dalam “The Secret”, kenapa jika rahasia itu sederhana (yakni bertumpu pada pikiran), sedikit orang yang melakukannya?
Benar juga, kenapa sedikit orang melakukannya jika memang hal itu mudah/ sederhana. Mungkin jawabnya adalah tidak semua orang berani melakukannya. Keberanian untuk berpikir/ berimajinasi tentang sesuatu yang melampaui posisi, keadaan bahkan tapal batas kita. Jika melakukan, mungkin rasanya seperti menabrak sebuah tabu!
Ketidakberanian tersebut bisa jadi bukan kebetulan. Melainkan terkondisi oleh konteks dimana seseorang berada. Mungkin agak Marxis kalau kita kutip “Keadaan menentukan kesadaran seseorang”. Dalam kata lain kondisi kita hari ini menentukan apa yang kita pikirkan-imajinasikan.
Memutus lingkaran setan itu, jenius berkata, “Berpikirlah di luar kotak (out of the box)”. Toh berpikir/ berimajinasi adalah hal yang normal, tidak dikenai biaya dan mudah. Semudah menonton sebuah epik dalam film. Membaca kisah dalam novel. Kita hanya perlu meluangkan waktu sejenak dan terbanglah pikiran itu ke horizon-frekuensi lain di alam semesta.
Dalam “The Secret” konon orang-orang besar sukses memulainya dari hal itu. Entah dalam pencapaian material, pilihan pekerjaan, pasangan hidup dan sebagainya. Ia memulai dengan memikirkannya. Lantas bagaimana dengan perasaan?
“The Secret” tidak melupakan mengesampingkan perasaan di bawah pikiran. Justru perasaan merupakan tanda bahwa kita sedang memikirkan sesuatu. Saat memikirkan tentang nestapa, kita menjadi sedih. Saat memikirkan tentang kesenangan, perasaan kita menjadi riang. Saat memikirkan sesuatu yang tidak kita senangi, kita menjadi marah. Pikiran dan perasaan tetap berhubungan. Bukan sesuatu yang saling meniadakan.
Kembali lagi ke soal mengapa sedikit orang melakukannya? Selain keberanian, mungkin juga butuh sedikit kenekatan. Makanya, banyak entrepreneur dapat melakukan inovasi karena mereka mempunyai sedikit kenekatan pada usaha yang dikelolanya. Jadi kita perlu mencobanya. Setelah itu kita baru tahu apakah berhasil atau tidak.
Orang berkata mustahil/ sulit. Di lain sisi ada yang optimis. Baik berhasil/ tidak, semuanya bersifat hipotetis. Dan … sebelum kita mencoba mewujudkannya, akan sulit menilai/ menghukuminya. Jadi, cobalah!
Dalam konteks itu tak ada salah dan benar. Ini semua soal pilihan. Memilih ini atau itu. Yang sama artinya berani memilih untuk hal ini atau hal yang lain. Dibutuhkan keberanian yang cukup. Seperti halnya, mungkin sedikit di antara kita yang pernah berpikir/ berimajinasi: menjadi seorang presiden. Atau tamasya ke luar angkasa, hidup di negara lain, menjadi artis terkenal, mempunyai pasangan beda suku atau negara. Atau imajinasi-imajinasi di luar keadaan, posisi, batas kita selama ini.
Pikiran kita mungkin sudah terlalu linier. Sedikit atau bahkan sama sekali tidak menyisakan ruang untuk sesuatu yang di luar batas. “Escape from the ordinary!”, kata merek rokok tertentu. Ya, kita perlu belajar keluar dari kebiasaan. Sekurang-kurangnya adalah melihat suatu hal dengan perspektif lain. Lahirlah pemaknaan-pemaknaan baru yang lebih beragam dan berwarna. Dan hidup … menjadi sedemikian mempesona!
Dalam kedirian yang seperti itu kita akan menjadi sedemikian optimis. Dengan tangan terbuka kita akan berani berkata “Welcome the new experience!”. Yang sama artinya dengan selamat datang pengalaman baru, selamat datang hidup baru.
Saya kira dalam gelombang hidup yang demikian datar, larut dalam rutinitas dan kehidupan yang terlalu biasa kita perlu berani untuk menarik semesta melalui kekuatan pikiran kita. Mungkin berhasil, mungkin tidak. Namun paling tidak, kita akan dapat menjawab hipotesis itu bahwa saya pernah mencobanya daripada Anda sama sekali tak pernah mencobanya. Mari berpikir dan mari berimajinasi! Semoga alam semesta merespon itu dan akan mewujudkannya. []
PS:
E.S. Saya selalu memikirkan kita berjumpa. Semoga alam semesta meresponnya!
0 comments :
Posting Komentar