V i r u s


Oleh: Firdaus Putra A.

Dua hari terkahir (16/09/2008) saya harus berjibaku dengan virus. Menurut Mc Afee, virus itu teridentifikasi sebagai Win 32 Sality. Berbeda menurut AVG 8.0, nama virusnya Win 32 Heur. Terlepas dari identitas si virus, seumur hidup baru sekali ini saya menemukan virus sejahat itu.

Modusnya sederhana. Ia menginfeksi flashdisk dengan membawa dua sel utama, Autorun.inf dan satunya lagi berganti-ganti nama. Selepas menginfeksi, dua sel itu tak bisa di-delete. Bahkan untuk diformatpun tak bisa. Bila kecolongan dan tak terpindai oleh anti-virus, maka bersiaplah komputer Anda jadi kandang ternaknya. Menggunakan AVG 8.0 harddisk saya terpindai 257 virus; Win 32 Heur dan Win 32 Tanatos. Sedangkan dengan menggunakan Mc Afee, komputer pacar saya terpindai lebih dari 700 virus.

Parahnya, virus ini menyerang file system yang berekstensi .exe. Tentu saja file itu merupakan file aplikasi program. Seluruh copy master program saya menjadi rusak (corrupt). Dan sebagian yang lain hilang tanpa sisa. Bisa dibilang masih mending daripada Brontok yang menyerang file dengan ekstensi .doc.

Dulu seorang teman—kebetulan peminat IT—berkata, kalau sebenarnya virus-virus yang ada sengaja diciptakan oleh perusahaan tententu, sebut saja X (etika “praduga tak bersalah”) untuk menghanguskan program-program bajakan. Ya benar, masalah virus memang bukan semata masalah kejailan atau keisengan orang yang pamer ilmu barunya. Ini masalah bisnis dengan nominal M bahkan T.

Sekurang-kurangnya, kalau kita taat dengan pendapat itu, ada dua perusahaan yang diuntungkan, pertama pembuat software program dan kedua pembuat anti-virus. Namun bagi anak kos seperti saya, implikasi bisnis itu tak terlalu terasa. Pasalnya hampir seluruh program yang saya pakai adalah bajakan. Dan anti-virus yang saya gunakan adalah yang cuma-cuma alias free. Hanya beberapa program yang bukan bajakan, tapi juga tidak berbayar, ya benar, program-program dari si baik hati Linux.

Kalau dicermati pula virus yang menyerang saya tidak beraksi saat masuk di laptop teman yang menggunakan Linux. Nampaknya dia hanya menyerang komputer saya, pacar saya, teman kos saya dan teman saya yang lain, yang menggunakan Windows sebagai operating system-nya.

Saya tak tahu apakah dalam klausul cyber law virus termasuk tindak kejahatan atau bukan. Bila tidak, menurut saya perlu diusulkan. Pasalnya, jelas-jelas virus telah mengganggu aktivitas berteknologi atau ber-IT kita. Lantas apakah hanya orang-orang yang mampu membayar saja yang bisa menyewa “bodyguard” seperkasa Mc Afee, Kaspersky, Panda, Norman, AVG, NOD 32, Antivir, Avast dan berbagai perusahaan jasa lainnya? Kalau iya, benar-benar proses dominasi terhadap akses teknologi umat manusia sedang berlangsung.

Tak berlebihan kalau kita berterima kasih pada Linux dan berbagai komunitas terbuka lainnya. Mereka menyediakan teknologi (software) gratis. Bahkan bila kita mampu, kita bisa mengkreasi ulang sesuai dengan keinginan. Sayangnya, sampai saat ini saya belum pernah menggunakan Linux. Sekali waktu mencoba, di warnet, saya bingung bukan main. Mungkin ini sekedar habitus yang belum terbiasa dengan hal baru. Yang jelas, saya memang sudah terlenakan dengan Windows yang instan, mudah dan massal dari SMA sampai sekarang.

Atau bisa juga karena Linux sedikit njlimet dan tak semudah Windows. Saya punya CD OS IGOS, Linux versi Indonesia yang dikembangkan LIPI. Namun, untuk menginstal saja sulitnya bukan main. Ditambah bahasa pengantarnya menggunakan Indonesia kadang juga Inggris, tambah membuat bingung. Teman kos saya juga punya CD OS Linux portable (tanpa instal) versi Ubuntu. Tapi entah karena alasan apa ia tak pernah menggunakannya. Ia masih saja nyaman dengan Windows XP-nya.

Kalau sudah terkena kasus seperti ini, rasa-rasanya pingin lho saya pindah ke Linux. Agar tentunya virus-virus yang ditujukan untuk software program tertentu tidak menyapa saya. Dan tentunya agar saya juga bisa berkata, “Virus, siapa takut!” []
Share on Google Plus

About el-ferda

Saya mulai blogging sejak November 2007. Dulu awalnya iseng sekedar mengarsip tulisan atau foto. Lama kelamaan saya mulai suka menulis. Selain blogging, saya juga suka membaca, nonton film dan diskusi ini itu. Sekarang di tengah-tengah kesibukan bekerja dan lain sebagainya, saya sempatkan sekali dua kali posting tulisan. Tentang saya selengkapnya di sini
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :